Keramaian malam itu sungguh terdengar bising di telinga ku. Sulit mendeskripsikannya, yang terekam jelas hanya hiruk pikuk manusia-manusia yang berlalu lalang, suara kendaraan bermotor, dan berbagai suara-suara yang tidak nyaman untuk didengar. Tempat itu sebenarnya wajar untuk dikunjungi oleh siapapun, tapi tidak bagi ku. Aku sadar, keramaian dan acara-acara seperti itu bukan tempat ku dan suasana yang seperti itu sebenarnya tak penah ku sukai. Tapi, entah keinginan apa yang telah membawa ku kesana. Mungkin keinginan untuk melihat sesuatu yang berbeda di malam hari. Ya,aku pikir itu, tapi ternyata kehadiran ku di tempat itu hanya membawa ku pada sesuatu yang sebenarnya sudah harus ku lupakan. Aku melihat mu. Dan tiba-tiba saja aku merasa ada sesuatu yang begitu sesak di hati ku. Aku tahu perasaan apa itu, tapi aku tetap berusaha untuk menepisnya, walau sebenarnya aku tetap tak bisa. Ya..aku bahagia melihat mu. Tapi aku tetap sadar semua tak seprti dulu lagi, saat di mana kau masih berkuasa atas hati ini. Walau sebenarnya saat itu aku ingin sekali menemani mu, saat kau duduk sendiri, saat kau terlihat begitu lelah dengan segala tanggung jawab atas tugas yang harus kau selesaikan pada acara malam itu. Ingin sekali aku membantu mu untuk melepas rasa lelah yang sudah pasti melekat pada diri mu malam itu, tapi mustahil bagi ku. Aku hanya berani melihat dan memandang mu dari kejauhan saja. Ya…aku tak ingin menggangu mu lagi, tak ingin lagi. Jadi ku putuskan mengirim salah satu teman lelaki ku untuk menemani mu dan mengajak mu untuk berbincang. Dari kejauhan aku melihat mu sedikit rileks. Kemudian kau berpikir mungkin memang itu yang kau butuhkan, butuh teman untuk berbincang. Teman untuk berbincang memang banyak di sekitar mu, tapi mengingat kau agak sulit beradaptasi, aku pikir sulit untuk mu memulai obrolan dengan orang lain, sekalipun kau mengenal oarng-orang yang ada di sekitar mu itu. Malam itu aku betul-betul melihat, kesibukan adalah milik mu. Sangat sibuk. Ya..hal itu yang pastinya membuat mu terlihat begitu lelah.. Dari kejauhan aku masih memandangi mu, dan tiba-tiba kau berbalik melihat ku dalam waktu yang tak cukup dari 3 detik. Tapi itu sudah cukup membuat ku merasa bahagia, bahagia yang tentu kembali menyerang ku. Tapi lagi-lagi aku harus tetap sadar bahwa kau bukan pemilik hati ini lagi. Ya, bukan lagi… Tak ingin menuggu kejutan apa lagi yang akan hadir, ku putuskan untuk beranjak dan pergi dari tempat itu, aku tak ingin perasaan ini semakin menggila. Dan tanpa melihat mu lagi aku terus saja melangkah keluar dari tempat yang hanya membawa ku pada rasa yang bukan milik ku lagi. Kata-kata yang mampu terucap hanya Selamat Tinggal….
Selasa, 07 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rasa itu bukan rasa ku lagi....