
Dia...sebenarnya siapa Dia. Aku tak lagi mengenalx,aku tak lagi tahu siapa Dia. Aku kehilangan Dia,ya, itu jujur. Tapi tak sedikitpun ku rasa ia merasa kehilangan ku. Ku pikir telah lama merangaki kisah bersama akan cukup bagi kami untuk membuat akhir cerita yang 'hepi ending', tp sungguh semua itu sekedar harapku saja,bukan harapnya.
Dia yang kini bukan lagi Dia yang dulu. Dia yang dulu selalu fokus saat aku berbagi keluh kesah,tanpa ada parasit yang menjangkit di setiap kebersamaan kami. Maaf jika yang lain itu ku sebut parasit,terlalu sakit untuk melihat kenyataan bahwa parasit itu benar-benar telah menguasainya.
Tapi heran, knp Dia justru tak merasa terusik dengan kehadiran parasit itu. Aku kemudian sadar,ternyata kini akulah yang menjadi Benalu. Ya Benalu yang hampir tak punya beda dengan parasit. Aku bertanya lagi,apa sebenarnya ini?? Knp justru si parasit yang kini menjadi sandaran mu??
Aku semakin sadar bahwa kini keadiran ku lah yang ternyata selalu mengusik Dia dan parasitnya. Tak hanya jadi benalu,aku bahkan tak ayal bayangan mereka yang selalu ikut kemana saja tanpa harus disadari keberadaannya,tak dianggap. Entah racun apa yang telah ditulari sang parasit pada Dia.. Entah apa?!!
Mustahil untuk mencari penawar dari parasit beracun itu. Pun Dia seperti tak peduli dengan racun yang telah menjalar di tubuhnya. Dan aku sendiri,apa akn terus menjadi benalu bodoh?? BODOH..! Si benalu harus mati untuk bisa hidup kembali tanpa harus menjadi benalu.
Parasit vs Benalu